JAKARTA,
KOMPAS.com — Harga emas pada penutupan perdagangan di bursa Nymex, Rabu
(10/10/2012), mengalami penurunan signifikan. Harga emas bahkan merosot
mencapai posisi terendah dalam satu minggu terakhir.
Pemicunya adalah menguatnya dollar AS
yang membuat permintaan terhadap logam mulia emas turun. Emas untuk pengiriman
Desember turun 10,70 dollar AS atau 0,6 persen ke level 1.765 dollar AS per ons
di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Penurunan harga juga terjadi di pasar
spot. Harga emas spot ditutup pada posisi 1.764 dollar AS. Harga emas spot
tampak mengalami penurunan sebesar 10,65 dollar AS dibandingkan dengan
penutupan perdagangan sebelumnya.
Kenaikan indeks dollar AS menjadi
pemicu utama turunnya harga emas. Dollar AS mengalami kenaikan terbesar dalam
dua bulan terhadap enam rival utamanya yang tergabung dalam indeks dollar.
IMF mengikuti langkah Bank Dunia
menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global. IMF memperkirakan tahun 2012
ekonomi global akan tumbuh 3,3 persen, paling lambat sejak tahun 2009.
Editor :
Marcus Suprihadi
Analisa :
Dengan kenaikan nilai dollar maka
nilai rupiah akan semakin melemah, seperti saat ini dimana nilai $1 = Rp.
9.500, kenaikan tersebut sangat berdampak selain kepada nilai jual emas, juga
berdampak kepada kegiatan ekspor yang semakin menurun dan impor semakin
meningkat.
Seperti yang dikatakan oleh Pengamat Ekonomi Mirza, jika kurs rupiah
terhadap dolar AS stabil, yakni di kisaran Rp8.900-Rp9.000 per dolar AS, akan
menguntungkan ekspor karena lebih kompetitif. Selain itu, impor juga akan lebih
terkontrol masuknya. Begitupun dengan nilai jual emas yang akan lebih stabil.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar