Wednesday, 10 October 2012
|
JAKARTA – PT Jamsostek (Persero) menyatakan,
hingga akhir Agustus 2012 hasil investasi yang diperoleh perseroan mencapai
Rp9,1 triliun. Portofolio obligasi masih menjadi penyumbang hasil investasi
Jamsostek.
”Dibandingkan dengan RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) 2012, hasil investasi hingga Agustus 2012 sudah mencapai 74,83%,” ujar Direktur Investasi Jamsostek Jeffry Haryadi dalam keterangan persnya di Jakarta,kemarin. Jeffry memaparkan, hasil investasi obligasi masih menjadi yang terbesar mencapai Rp3,514 triliun, disusul hasil investasi dari portofolio saham sebesar Rp3,189 triliun, deposito Rp1,796 triliun,reksa dana Rp543,2 miliar, properti Rp64,137 miliar, dan hasil investasi penyertaan modal sebesar Rp2,6 miliar. Menurut Jeffry, dengan investasi yang mencapai 74,83% dari RKAP 2012,Jamsostek optimistis target hasil investasi sebesar Rp12,173 triliun bisa tercapai. Berdasarkan data RKAP 2012, Jamsostek menargetkan hasil investasi deposito sebesar Rp2,484 triliun,obligasi Rp4,98 triliun, saham Rp3,62 triliun, reksa dana Rp999 miliar, properti Rp84,87 miliar, dan penyertaan modal Rp350 juta. Lebih lanjut Jeffry mengungkapkan, hingga Agustus 2012 bagi hasil investasi (yield on investment) untuk deposito sebesar 7,15%, obligasi 10,95%, saham 19,87%, reksa dana 9,86%, properti 23,5% dan penyertaan modal 9,22%. ”Kalau ditotal, rata-rata yield on investment yang diperoleh Jamsostek sebesar 11,52%. Ini sudah melampaui target RKAP 2012 yang sebesar 10,25%,”ungkapnya. Sebelumnya Jeffry menuturkan, Jamsostek Investment Company (JIC) bisa beroperasi mulai tahun ini. Diharapkan, dengan beroperasinya JIC, bisa membuka lapangan kerja. ”Sesuai dengan amanah rapat umum pemegang saham (RUPS), Jamsostek Investment Company harus berdiri tahun ini,”katanya. rakhmat baihaqi _Jeffry mengatakan, dalam pembentukan JIC ini, Jamsostek menginginkan menjadi pemegang saham mayoritas namun mitra kerja sama yakni Islamic Development Bank (IDB) juga menginginkan hal yang sama. Untuk itu, Jamsostek akan mengajak beberapa BUMN menjadi pemegang saham JIC. ”Jadi kalau kita (Jamsostek) tidak mayoritas, tetapi dengan mengajak BUMN,maka BUMN yang mayoritas,”jelasnya. |
Analisa
:
Berita
diatas membicarakan mengenai pencapaian target dari hasil investasi Jamsostek,
Jamsostek boleh bergembira dengan hasil yang sepertinya sudah mencapai angka
lebih tinggi dari tingkat standar yang diberikan, namun perlu diingatkan
kembali bahwa pelayanan adalah hal utama yang harus diberikan oleh jamsostek
kepada masyarakat, apalagi jamsostek adalah asuransi wajib yang harus dimiliki
setiap pekerja didalam perusahaan.
Nilai
investasi yang sudah begitu banyak tertanam di dalam jamsostek tidak
berpengaruh terhadap bertambah baiknya pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat, Jamsostek masih sangat
lamban untuk memberikan pelayanan kesehatan , apalagi dengan proses yang sangat
berbelit untuk dapat menikmati pelayanan jamsostek, hal tersebut sangat
kontradiktif dengan berita tingginya investmen yang diperoleh oleh jamsostek
tetapi tidak pada pelayanan.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar