Tokyo, (Analisa). Jepang menyatakan kesediaannya untuk
membantu Indonesia dalam mengembangkan sektor industri kreatif melalui
berbagai program yang segera disepakati dan mulai diimplementasikan pada
Februari 2013.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Tokyo,
Selasa (9/10), dalam acara Indonesia Japan Joint Economic Forum mengatakan,
Jepang telah sepakat untuk memberikan pelatihan kepada sumber daya manusia di
Indonesia untuk mendukung perkembangan industri kreatif.
"Mereka menilai kita memiliki industri kreatif yang sangat potensial dan Jepang sudah sepakat akan memberikan pelatihan terkait industri kreatif kepada Indonesia," katanya. Program itu, kata dia, akan dimulai pada 2013 dan saat ini kedua pihak sedang merancang berbagai dokumen pendukung untuk pelaksanaan program itu. Menurut Hatta, penngembangan industri kreatif sangat tergantung pada upaya promosi seperti halnya yang dilakukan Jepang dengan budaya populer mereka yang dikenal dengan sebutan "Cool Japan". "Menurut mereka yang penting adalah bagaimana promosi itu, seperti yang mereka lakukan yaitu menggunakan media televisi sebagai sarana promosi yang efektif," katanya. Sejak 2002 Jepang telah mengembangkan konsep cool Japang sebagai ekspresi dari wujud industri kreatif dengan karakteristik Jepang. Pada 2010 Pemerintah Jepang berupaya mengidentifikasi industri kreatif sebagai salah satu dari lima sektor yang berpotensi untuk menyumbang kepada pertumbuhan ekonomi. Di bawah koordinasi Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) kemudian dibentuk Kantor Promosi Industri Kreatif untuk melakukan koordinasi konsep Cool Japan dan mempromosikan produk kreatif Jepang. Saat ini industri-industri kreatif di Jepang diperkirakan menyumbang 7 persen kepada PDB dan 5 persen kepada penyerapan tenaga kerja atau hampir sama dengan sektor otomotif (8 persen kepada PDB dan 6 persen kepada penyerapan tenaga kerja). Fokus METI Berbagai sektor yang menjadi fokus dari METI adalah fesyen, anime, desain, kuliner dan industri kreatif berbasis teknologi informasi serta film dan musik. Pada kesempatan pertemuan bilateral, Minister of Economy, Trade and Industry Yukio Edano menyatakan pihaknya siap mendukung pengembangan industri kreatif di Indonesia. "Inisiatif yang telah didukung oleh Pemerintah Jepang untuk mengembangkan industri kreatif di Indonesia adalah kerjasama produksi film dengan judul Killers, pengembangan musik dengan adanya AKB48 dan JKT48, dan Iron chef yang juga akan tayang di Indonesia," katanya. Selain itu Yukio Edano menekankan bahwa sebaiknya kerjasama Indonesia-Jepang ini diawali dengan pertukaran talenta-talenta kreatif dan pengembangan sumber daya manusia, yaitu talenta muda yang menjanjikan untuk kedua negara. Kedua belah pihak sepakat untuk mengembangkan kerjasama seperti yang telah berjalan dengan menjajaki payung kerjasama antara kedua kementerian dengan mengidentifikasi cakupan dan bentuk kerjasama yang tepat, termasuk kemungkinan membentuk kelompok kerja. Hatta Rajasa mengatakan, Indonesia sendiri mengharapkan Jepang dapat berbagi pengalaman dan ¿best practices¿ mengenai kebijakan pengembangan ekonomi kreatif termasuk dalam hal insentif fiskal dan nonfiskal, promosi, akses pembiayaan, HAKI, pengembangan SDM, dan Riset pengembangan. Di samping itu juga diharapkan Jepang dapat membantu pengembangan kapasitas SDM Indonesia Jepang, misal dengan melakukan: Live in expert atau expert exchange, pelatihan, seminar, magang, beasiswa sekolah, atau short course. |
Minggu, 28 Oktober 2012
Jepang Akan Bantu RI Kembangkan Industri Kreatif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar