Senin, 28 Maret 2011

Strategi&Perencanaan Pembangunan Indonesia


STRATEGI & PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
DI MASA YANG AKAN DATANG

Tingginya penduduk miskin yang mencapai 47,97 juta jiwa atau 23,4% total penduduk Indonesia membutuhkan arah kebijakan pembangunan nasional yang lebih memandang pembangunan kualitas pembangunan manusia yang kompetitif sejalan dengan pembangunan ekonomi. Pada tahap pemulihan ekonomi nasional akan didorong oleh sektor-sektor yang berperan dalam pemenuhan konsumsi masyarakat, dan sektor yang memiliki nilai tambah lokal yang tinggi dan berorientsi ekspor, serta industri padat karya.

Perencanaan pembangunan nasional juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam Indonesia yang sangat berlimpah sebagai modal bagi pembangunan ekonomi yang lebih merata dan adil, terutama potensi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Potensi tersebut antara lain adalah:
·         Secara sosial, wilayah pesisir di pulau-pulau kecil dihuni tidak kurang dari 140 juta jiwa atau 60% dari penduduk Indonesia yang bertempat tinggal dalam radius 50 km dari garis pantai.2 Dapat dikatakan bahwa wilayah ini merupakan cikal bakal perkembangan urbanisasi Indonesia pada masa yang akan datang. Secara administratif kurang lebih 42 Kota dan 181 Kabupaten berada di pesisir dan pulau-pulau kecil.
·   Secara ekonomi, hasil sumberdaya kelautan telah memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDB nasional sebesar 24 % pada tahun 1989. Selain itu, pada wilayah ini juga terdapat berbagai sumber daya masa depan (future resources) dengan memperhatikan berbagai potensinya yang pada saat ini belum dikembangkan secara optimal, yakni:
1. potensi perikanan yang saat ini baru sekitar 58,5% dari potensi lestarinya yang termanfaatkan
2.  besaran nilai investasi baik PMA dan PMDN yang masuk, pada bidang kelautan dan perikanan selama 30 tahun tidak lebih dari 2% dari total investasi di Indonesia.
·         Wilayah kelautan juga kaya akan beberapa sumber daya pesisir dan lautan yang potensial dikembangkan lebih lanjut meliputi:
1.   pertambangan dengan diketahuinya 60 cekungan minyak
2.   perikanan dengan potensi 6,7 juta ton/tahun yang tersebar pada 9 dari 17 titik
penangkapan ikan dunia
3.   pariwisata bahari yang diakui dunia dengan keberadaan 21 spot potensial, dan
4.  keanekaragaman hayati yang sangat tinggi (natural biodiversity) sebagai daya tarik bagi pengembangan kegiatan “ecotourism”.
·         Secara biofisik, wilayah maritim di Indonesia merupakan pusat biodiversity laut tropis dunia karena hampir 30 % hutan bakau dan terumbu karang dunia terdapat di Indonesia.
·         Secara politik dan hankam, wilayah maritim merupakan kawasan perbatasan antar-negara maupun antar-daerah yang sensitif dan memiliki implikasi terhadap pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tantangan pembangunan Indonesia ke depan sangat berat dan berbeda dengan
yang sebelumnya. Paling tidak ada 4 (empat) tantangan yang dihadapi
Indonesia, yaitu:
1.   otonomi daerah, berarti telah terjadi penguatan yang
nyata dan legal terhadap kabupaten/kota dalam menetapkan arah dan target
pembangunannya sendiri.
2.  pergeseran orientasi pembangunan sebagai negara maritim, wilayah kelautan dan pesisir beserta sumberdaya alamnya memiliki makna strategis bagi pembangunan ekonomi Indonesia, karena dapat diandalkan sebagai salah satu pilar ekonomi nasional
3.   ancaman dan sekaligus peluang globalisasi, hilangnya batas-batas negara dalam suatu proses ekonomi global. Proses ekonomi global cenderung melibatkan banyak negara sesuai dengan keunggulan kompetitifnya seperti sumberdaya manusia, sumberdaya buatan/infrastruktur, penguasaan teknologi, inovasi proses
produksi dan produk, kebijakan pemerintah, keamanan, ketersediaan modal,
jaringan bisnis global, kemampuan dalam pemasaran dan distribusi global.
4.   kondisi objektif akibat krisis ekonomi. Jatuhnya kinerja makro
ekonomi menjadi –13% dan kurs rupiah yang terkontraksi sebesar 5-6 kali lipat
dan multi dimensi yang dialami Indonesia telah menyebabkan tingginya angka
penduduk miskin
.

JAMBI (SUMATERA TIMUR)
·         Perekonomian Jambi
Dengan kondisi suhu udara berkisar antara 23 °C s.d 31 °C dan luas wilayah 53,435 km2 diantaranya sekitar 60% lahan merupakan kawasan perkebunan dan kehutanan yang menjadikan kawasan ini merupakan salah satu penghasil produk perkebunan dan kehutanan utama di wilayah Sumatera. Kelapa sawit dan karet menjadi tanaman perkebunan primadona dengan luas lahan perkebunan kelapa sawit mencapai 400.168 hektar serta karet mencapai 595.473 hektar. Sementara itu, nilai produksi kelapa sawit sebesari 898,24 ribu ton pertahun. Hasil perkebunan lainnya adalah karet, dengan jumlah produksi 240,146 ribu ton per tahun, kelapa dalam (virgin coconut) 119,34 ribu ton per tahun, casiavera 69,65 ribu ton per tahun, serta teh 5,6 ribu ton per tahun. Sementara produksi sektor pertanian yang dihasilkan oleh kawasan bagian barat Provinsi Jambi yaitu beras kerinci, kentang, kol/kubis, tomat dan kedele.
Potensi kekayaan alam di Provinsi Jambi adalah minyak bumi, gas bumi, batubara dan timah putih. Jumlah potensi minyak bumi Provinsi Jambi mencapai 1.270,96 juta m3 dan gas 3.572,44 milyar m3. Daerah cadangan minyak bumi utama di struktur Kenali Asam, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Batanghari dengan jumlah cadangan minyak 408,99 juta barrel. Sedangkan cadangan gas bumi utama di Struktur Muara Bulian, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Muaro Jambi dengan jumlah cadangan 2.185,73 milyar m3.
Potensi Ekonomi:
1.   Minyak Bumi : Cadangan minyak bumi Provinsi Jambi sebesar 1.270,96 juta m3. Cadangan minyak bumi antara lain terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, struktur Kenali Asam, Kecamatan Jambi Luar Kota dan Kabupaten Batanghari.
2.  Gas Bumi : Cadangan gas bumi Provinsi Jambi sebesar 3.572,44 milyar m3. Cadangan tersebut sebagian besar terdapat di Struktur Muara Bulian, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Muara Jambi dengan jumlah cadangan 2.185,73 milyar m3.
3.   Batubara : Cadangan batubara Provinsi Jambi sebesar 18 juta ton, yang merupakan batubara kelas kalori sedang yang cocok digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik. Cadangan terbesar dijumpai di Kabupaten Muara Bungo.
4.   Perkebunan Komoditas perkebunan yang sangat dominan adalah Karet dan Kelapa Sawit. Hal ini didukung dengan program Pemerintah Derah Provinsi Jambi yaitu “Pengembangan Kelapa Sawit Sejuta Hektar” serta “Replanting Karet”. Selain itu, casiavera juga banyak dibudidayakan terutama di daerah Kerinci.
·         Keadaan Geografis Jambi
Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 0,45° Lintang Utara, 2,45° Lintang Selatan dan antara 101,10°-104,55° Bujur Timur. Di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Riau, sebelah timur dengan Selat Berhala, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah barat dengan Provinsi Sumatera Barat. Kondisi geografis yang cukup strategis diantara kota-kota lain di provinsi sekitarnya membuat peran provinsi ini cukup penting terlebih lagi dengan dukungan sumber daya alam yang melimpah. Kebutuhan industri dan masyarakat di kota-kota sekelilingnya didukung suplai bahan baku dan bahan kebutuhan dari provinsi ini.
Kota Jambi sebagai Ibu Kota Provinsi Jambi yang bersempadan di sebelah Utara, Barat, Selatan dan Timur dengan Kabupaten Batang Hari, dengan kata lain Kota Jambi ini wilayahnya dikelilingi sepenuhnya oleh Kabupaten Batang Hari dengan dengan luas wilayah sebesar 205,38 km terdiri dari :
• Kecamatan Kota Baru = 77.78 km (37.87%)
• Kecamatan Jambi Selatan = 34.07 km (16.59%)
• Kecamatan Jelutung = 7.92 km (3.86%)
• Kecamatan Pasar Jambi = 4.02 km (1.96%)
• Kecamatan Telanaipura = 30.39 km (14.80%)
• Kecamatan Danau Teluk = 15.70 km (7.64%)
• Kecamatan Pelayangan = 15.29 km (7.44%)
• Kecamatan Jambi Timur = 20.21 km (9.84%)

·         Kependudukan Jambi
Luas Provinsi Jambi 53.435 km2 dengan jumlah penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2010 berjumlah 3.088.618 jiwa (Data BPS hasil sensus 2010) . Jumlah penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2006 berjumlah 2.683.289 jiwa (Data SUPAS Proyeksi dari BPS Provinsi Jambi. Jumlah Penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2005 sebesar 2.657.536 (data SUSENAS) atau dengan tingkat kepadatan 50,22 jiwa/km2. Tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 0,96% dengan PDRB per kapita Rp9.523.752,00 (Angka sementara dari BPS Provinsi jambi. Untuk tahun 2005, PDRB per kapita sebesar Rp8.462.353). Sedangkan sebanyak 46,88% dari jumlah tenaga kerja Provinsi Jambi bekerja pada sektor pertanian, perkebunan dan perikanan; 21,58% pada sektor perdagangan dan 12,58% pada sektor jasa. Dengan kondisi ketenagakerjaan yang sebagian besar masyarakat di provinsi ini sangat tergantung pada hasil pertanian,perkebunan sehingga menjadikan upaya pemerintah daerah maupun pusat untuk mensejahterakan masyarakat adalah melalui pengembangan sektor pertanian
Masyarakat Jambi merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari masyarakat asli Jambi, sebagian merupakan pendatang yang berasal dari Minangkabau, Batak, Jawa, Sunda, Cina, India dan lain-lain. Sebagian besar masyarakat Jambi memeluk agama Islam, yaitu sebesar 90%, sedangkan sisanya merupakan pemeluk agama Kristen, Buddha, Hindu dan Konghuchu.
Tingkat kesejahteraan penduduk yang tercermin melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tercatat sebesar 71,2 (data BPS tahun 2005). Sedangkan angka pengangguran Provinsi Jambi sebesar 92.772 atau setara dengan 7,8% penduduk Provinsi Jambi (data SAKERNAS bulan Februari).Propinsi Jambi termasuk dalam kawasan segi tiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapore (IMS-GT). Jarak tempuh Jambi ke Singapura jalur laut melalui Batam dengan menggunakan kapal cepat (jet-foil) ± 5 jam.
·         Mata Pencaharian Penduduk Jambi
Hutan bagi mereka adalah segalanya. Ia tidak hanya sebagai sumber penghidupan, tetapi juga sebagai wahana kehidupan sosial-budaya mereka. Oleh karena itu, mereka mengembangkan berbagai pranata yang mengatur kelestarian hutan. Sebab, hutan sangat erat kaitannya dengan jatidiri mereka. Mereka mengidentikan diri dengan “orang rimba” atau “anak dalam”. Oleh karena itu, jika ada anggota kelompoknya yang menyimpang dari ajaran-ajaran atau budaya nenek-moyangnya, yang bersangkutan dianggap bukan sebagai orang kubu lagi, tetapi sebagai “orang dusun”, “orang kampung” atau “orang terang” dan karenanya harus keluar dari hutan.
Dalam mempertahankan hidupnya mereka memanfaatkan apa yang tersedia di hutan, seperti: meramu, memburu, dan membuka ladang dengan sistem berpindah-pindah.

Jenis-jenis Matapencaharian
:
a. Meramu
Meramu adalah mencari dan mengumpulkan hasil hutan, seperti: getah melabui, getah jelutung, getah damar, getah jernang, dan rotan. Mereka menyebut kegiatan ini berkinang atau berimbo. Caranya dengan beranjau, yaitu berjalan-jalan atau melakukan pengembaraan.
b. Berburu
Senjata yang mereka gunakan dalam berburu adalah tombak. Ada dua jenis tombak yang mereka miliki. Pertama, tombak yang panjangnya kurang lebih setinggi orang dewasa dan bagian mata tombaknya ber-berangko (diberi sarung). Tombak jenis ini oleh mereka disebut kujur berongsong.
c. Menangkap Ikan
Kegitan lainnya yang ada kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan hidup adalah menangkap berbagai jenis ikan, termasuk udang dan ketam di sungai, dengan peralatan: pancing, jala, tombak, perangkap ikan (kubu-kubu), dan pagar-pagar ikan. Terkadang mereka nubo, yaitu menggunakan racun dari akar-akar nubo.
d. Berladang
Sistem perladangan yang diterapkan oleh orang Kubu adalah berpindah-pindah. Ada 3 faktor yang menyebabkan mereka melakukan perpindahan, yaitu: pergantian musim, semakin langkanya binatang buruan dan hasil sumber hutan lainnya, dan semakin tidak suburnya tanah garapan
·         Pariwisata di Jambi
Letak provinsi Jambi sangat strategis karena berdekatan dengan provinsi Riau. Jambi juga dekat dengan kawasan pengembangan regional segitiga pertumbuhan Singapura-Johor-Riau (Sijori). Dengan demikian Jambi memiliki potensi pariwisata yang menarik untuk wisatawan asing atau lokal.
Provinsi Jambi banyak memiliki obyek wisata yang menarik, seperti wisata alam jambi, Tempat wisata budaya jambi serta wisata sejarah Jambi. Salah satu tempat wisata menarik untuk berlibur keluarga di Jambi adalah danau Kerinci. Wisata alam di Jambi ini memiliki panorama dan pesona alam yang indah untuk jalan-jalan. Kemudian ada juga sebuah taman nasional yang bernama Taman Nasional Kerinci Seblat, taman nasional Berbak.
Daftar Obyek Wisata Di Jambi :
1.      Taman Mini Jambi
Sebuah obyek wisata budaya yang menarik karena berupa taman rekreasi dan juga sebagai sarana olahraga untuk warga Jambi. Tempatnya ada di Jl. Sunaryo, Kecamatan Jambi Selatan, provinsi Jambi jaraknya kurang lebih 7 km dari pusat kota Jambi dan hanya 500 m dari Bandara Sultan Taha Wisatawan yang datang ke sini bisa menyaksikan Rumah adat dari 6 kabupaten-kota se-Provinsi Jambi, di sini juga ada Kebun binatang serta taman dengan flora & fauna yang dilindungi.
2.      Pasar Keramik
Tempat ini merupakan sebuah pasar untuk penjualan keramik serta banyak tersedia hiasan yang terbuat dari kristal. Untuk Anda yang suka belanja barang kerajinan bisa datng ke pasar keramik karena pasar keramik merupakan tempat untuk pemasaran berbagai macam jenis keramik dan kristal hias. Untuk wisatawan yang ingin berkunjung ke sinis bisa ke Jl. Sisingamangaraja, belakang bioskop Mega, Pasar Jambi.

            Sumber :