Minggu, 28 Oktober 2012

Menurut Dana Moneter Internasional (IMF) : Pemulihan Ekonomi Global Alami Banyak Kemerosotan

Tokyo, (Analisa). Diwarnai oleh ketidak-pastian dan segala macam kemerosotan, ekonomi dunia semakin melemah dan akan tumbuh semakin melamban tahun depan, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan dalam porkas terakhirnya, melalui update kuartalannya, World Economic Outlook.
Negara-negara ekonomi maju berisiko mengalami resesi, dan keadaan tidak mengenakkan itu menjalar pula ke berbagai negara ekonomi baru bangkit (emerging economy) yang jauh lebih dinamis seperti China, kata organisasi pemberi pinjaman internasional itu.

Menyokong skenarionya yang suram itu ialah asumsi bahwa Eropa akan terus mengurangi kebijakan moneternya dan AS tidak akan melakukan terobosan bagi pertumbuhan dengan mengantisipasi "fiscal cliff" (pengurangan anggaran pengeluaran berlebihan untuk menurunkan defisit dan utang) yang bisa menggagalkan pencapaian kompromi atas undang-undang tentang anggaran dan pengurangan pajak.

Keadaan bisa semakin memburuk jika Amerika Serikat tidak segera mengatasi krisis anggarannya, kata IMF. "Risiko kemunduran terus meningkat dan cukup signifikan, katanya seraya menambahkan bahwa porkasnya adalah berdasarkan "penggunaan kebijakan kritis di zona euro dan Amerika Serikat, dan sangat sulit memperhitungkan kemungkinan bermanfa’atnya kebijakan itu."

Memperkuat permintaan domestik sepertinya jauh lebih krusial sehubungan dengan trend melemahnya perdagangan. IMF memperkirakan pertumbuhan dalam volume perdagangan global akan merosot menjadi 3,2% tahun ini dari 5,8% tahun lalu dan 12,6% dalam 2010.

Ketidakpastian Negara

Maju Berpengaruh

"Rendahnya pertumbuhan dan ketidak-pastian di negara-negara maju berpengaruh kepada emerging market dan negara berkembang, baik melalui perdagangan maupun berbagai saluran keuangan, selain melemahnya pertumbuhan domestik," kata kepala ekonom IMF, Olivier Blanchard dalam sebuah pernyataan.

Namun dia mengatakan kepada wartawan Selasa tentang kemungkinan adanya skenario yang jauh lebih optimistis jika diambilnya berbagai langkah tepat, seperti membenahi bank-bank di negara-negara Eropa dan meredakan ketidak-pastian terkait berbagai kebijakan AS. "Untuk skenario peningkatan ke atas tentu akan jauh lebih kuat dari keadaannya semula," kata Blanchard pada pembukaan pertemuan IMF di Tokio.

IMF menaikkan sedikit porkas pertumbuhan untuk AS menjadi 2,2% tahun ini dari 2% yang diperkirakan Juli, sedangkan di antara 17 negara zona euro, pertumbuhan yang rendah di negara "ekonomi inti" utama seperti Jerman dan Prancis akan akan tertutupi oleh kontraksi bayangan di negara-negara lebih kecil yang akan membuat PDB riil kawasan itu turun 0,4% dalam 2012, kata IMF yang memperkirakan pertumbuhan zona euro akan tetap flat dalam semester pertama 2013 dan naik menjadi sekitar 1% dalam semester berikutnya.

IMF menganjurkan agar para pembuat kebijakan bisa melakukan reformasi struktural dan fiskal jangka menengah lebih kuat untuk meningkatkan kepercayaan di dalam potensi pertumbuhan negara-negara ekonomi maju. Hanya dengan demikianlah kepercayaan investor di dalam pasar dan hutang publik bisa dipulihkan, katanya. (AP/sy.a) 

Analisa :

Dari berita diatas dapat kita ketahui bahwa yang menjadi pembahasan adalah dimana ekonomi secara global sedang mengalami penurunan, kebijakan moneter dalam suatu negara perlu dibenahi agar tidak berimabas kepada negara-negara lain. Apalagi yang menjadi pemabahasan di berita ini adalah Negara Amerika Serikat, dimana Negara tersebut adalah Negara adidaya yang sangat maju, dan perekonomian dalam Negara tersebut berpengaruh besar terhadap perekonomian secara globa, seperti  hasil riset IMF yang mengatakan bahwa perlambanan ekonomi global memburuk dan porkas pertumbuhan sejumlah adidaya harus diturunkan sambil memperingatkan AS dan Eropa, kegagalan mereka untuk menanggulangi kesulitan ekonomi mereka akan mengakibatkan stagnasi ekonomi global berkepanjangan dan IMF juga memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh 3,3% tahun ini, turun dari estimasinya 3,5% Juli lalu, sedangkan porkasnya untuk 2013 adalah 3,6%, diturunkan dari 3,9% tiga bulan lalu dan 4,1% April lalu.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar