Selasa, 30 Oktober 2012

Layanan Syariah di Bank Konvensional


Kini layanan syariah lebih luas. Dahulu, jika kita ingin mendapatkan produk perbankan syariah kita harus datang ke Bank Umum Syariah (BUS) atau ke Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Konvensional (office channeling).

Namun, saat ini kita pun bisa mendapatkan layanan di bank-bank konvensional yang memiliki anak perusahaan Bank Umum Syariah, layanan syariah tersebut dinamakan dengan Delivery Channel. Ciri adanya layanan syariah tersebut ditandai dengan pemasangan logo iB (ai-Bi) perbankan syariah.

Untuk memperluas jangkauan pelayanan BUS, pada Juli 2010 yang lalu, Bank Indonesia melalui surat No 12/1081/DPbS tanggal 2 Juli 2010 telah memperkenalkan satu terobosan kebijakan baru berupadelivery channel kepada seluruh BUS.

Kebijakan ini memungkinkan Bank Umum Konvensional (BUK) yang merupakan satu kelompok usaha dengan BUS baik berupa parent company maupun sister company, dapat menjual produk penghimpunan dana BUS baik berupa pembukaan rekening nasabah baru (giro, tabungan dan deposito) maupun penyetoran dan penarikan dana bagi nasabah BUS existing. Namun hal tersebut tidak berlaku sebaliknya, BUS tidak dapat menjadi agen penjual produk BUK.

Bank Indonesia (BI) telah dikembangkan kebijakan yang dapat mendorong perluasan layanan perbankan syariah secara lebih efisien melalui pembukaan outlet untuk delivery produk/jasa perbankan syariah yaitu berupa office channeling dan delivery channel. Dengan demikian, BUS dan UUS dapat lebih leluasa memberikan pelayanan perbankan syariah kepada masyarakat melalui beberapa alternatif cara.

Dengan demikian, untuk menemukan produk perbankan syariah, masyarakat tidak harus datang langsung ke bank syariah, tetapi dapat juga mendatangi loket-loket bank konvensional yang memasang logo iB (ai-Bi). Masyarakat tinggal meminta kepada customer service untuk produk-produk iB sesuai kebutuhannya, seperti Tabungan iB, Deposito iB, dan lain-lain.

Membuka Tabungan iB di loket bank konvensional? Apakah terjamin kesyariahannya? Apakah dana nasabah yang dikelola oleh UUS atau layanan syariah (delivery channel) di loket bank konvensional tidak akan bercampur dengan dana nasabah bank konvensional? Jangan khawatir.

Dana nasabah iB yang disimpan di UUS atau layanan syariah bank konvensional telah dijamin tidak akan bercampur dengan dana nasabah bank konvensionalnya. Dana masyarakat yang terkumpul di UUS atau layanan syariah telah dijamin tidak akan bercampur pengelolaannya.

Pendirian UUS dan pembukaan layanan syariah di loket-loket bank konvensional telah didukung oleh teknologi informasi (TI) yang kredibel, yang mampu melakukan pencatatan keuangan dana nasabah secara terpisah. Di setiap UUS dan kantor cabang konvensional yang menyediakan layanan iB, telah didukung oleh sistem TI yang mempunyai dua user ID berbeda untuk masuk ke dalam sistem pencatatan.

Satu user ID untuk rekening konvensional dan satu user ID lain yang berbeda untuk rekening syariah. Setiap kali ada masyarakat yang membuka rekening syariah di cabang konvensional, petugas bank akan membuka dan membukukan transaksi nasabah di rekening dengan user ID syariah.

Oleh karena itu nasabah yang ingin menabung ataupun mendapatkan pembiayaan dari UUS atau layanan syariah bank konvensional tidak perlu merasa khawatir dananya akan tercampur dengan dana bank konvensional.

Lebih dari itu, seluruh kegiatan usaha dan pengelolaan dana UUS dan kantor cabang bank konvensional yang membuka layanan syariah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang juga adalah anggota dari Dewan Syariah Nasional (DSN).

Secara berkala, laporan keuangan UUS dan kantor cabang bank konvensional yang membuka layanan syariah diawasi dan diperiksa oleh Bank Indonesia untuk menjamin setiap UUS dan kantor cabang bank konvensional yang membuka layanan syariah mengelola dana masyarakat dan menjalankan kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Jadi, produk dan jasa iB sekarang semakin mudah didapatkan. Di Bank Umum Syariah, di Unit Usaha Syariah, ataupun di layanan iB di loket-loket bank konvensional, semuanya tetap syariah.


Analisa :

Seharusnya bank Konvensional tidak bisa dengan mudah menjadikan juga adanya layanan syariah, karena system perbankan syariah berbeda dengan system bank konvensional dan tidak seharusnya bank konvensional dan syariah dapat disejajarkan karena dari segi ilmu nya pun berbeda, jadi tidak sembarang orang yang bisa mengerjakannya apalagi bila tidak mempunyai pendidikan yang mengerti akan system yang diterapkan oleh perbankan syariah sendiri

Sumber :



Ini Dia Somasi Nasabah Gadai Emas ke BRI Syariah



JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh nasabah produk gadai emas dari BRI Syariah hari ini mengadu ke Bank Indonesia (BI). Tujuannya ingin mendapat kejelasan tentang masalah yang dialaminya. 

Dalam lembaran somasi dari pengacara Butet Kartaredjasa, Djoko Prabowo Saebani dan Associates yang ditujukan ke pimpinan BRI Syariah dan Corporate Secretary Group Head BRI Syariah, ada 9 tuntutan nasabah kepada BRI Syariah. 

Inilah 9 butir somasi nasabah gadai emas ke BRI Syariah: 

1. Bahwa klien kami sejak awal tidak mengizinkan pihak Bank BRI Syariah untuk menjual emas yang menjadi objek jaminan yang disimpan di Bank BRI Syariah. 

2. Bahwa kemudian klien kami masing-masing menerima surat pemberitahuan dari Bank BRI Syariah bahwa emas yang menjadi objek jaminan tersebut telah dijual secara langsung oleh Bank BRI Syariah. 

3. Bahwa menurut kami penjualan objek jaminan secara langsung yang dilakukan oleh Bank BRI Syariah tidak sesuai dengan prosedur penjualan objek jaminan secara umum karena penjualan objek jaminan seharusnya dilakukan secara terbuka atau dilelang. 

4. Bahwa apa yang telah dilakukan oleh Bank BRI Syariah tersebut di atas telah sangat merugikan klien kami selaku nasabah Bank BRI Syariah karena penjualan objek jaminan tersebut dilakukan pada saat harga emas sedang turun jauh di bawah harga pada saat klien kami membeli emas tersebut. 

5. Padahal apabila emas tersebut dijual sekarang, maka klien kami selaku nasabah dan Bank BRI syariah sama-sama diuntungkan karena harga emas saat ini sedang tinggi dan jauh di atas harga saat klien kami membeli emas tersebut. 

6. Bahwa oleh karena itu dengan ini kami meminta agar emas yang telah dijual tersebut dikembalikan seperti semula. 

7. Bahwa memang perjanjian gadai syariah yang ditandatangani klien kami berjangka waktu jatuh tempo dalam waktu empat bulan. Namun di dalam sertifikat gadai syariah yang ditandatangani klien kami ada klausula bahwa gadai syariah ini bisa diperpanjang dan pada saat produk investasi yang berbentuk gadai emas ini ditawarkan pada klien kami, marketing Bank BRI Syariah yang menawarkan pada klien kami juga menyampaikan bahwa gadai syariah ini bisa diperpanjang. 

8. Bahwa oleh karena itu kami meminta Bank BRI Syariah untuk membuat perpanjangan gadai syariah klien kami masing-masing. 

9. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka surat somasi ini kami meminta Bank BRI Syariah untuk segera memenuhi permintaan klien kami ini dalam waktu 14 hari sejak surat ini diterima, namun apabila sampai batas waktu yang kami berikan Bank BRI Syariah belum menyelesaikan permasalahan atau memenuhi permintaan kami sebagaimana terdapat dalam surat somasi ini, maka kami akan menyelesaikan permasalahan ini melalui jalur hukum, baik secara perdata mapun secara pidana.


Analisa :

Dari berita diatas dapat disimpulkan bahwa bank BRI Syariah tidak seharusnya mengadakan kegiatan gadai emas karena hal tersebut berlawanan dengan syariah agama, dan sekarang malah  menimbulkan suatu masalah yang seharusnya bank BRI Syariah tersebut dapat bertanggung jawab susuai namanya, dan jangan menggunakan nama syariah apabila bank tersebut tidak dapat amanah menjaga apa yang sudah dipercayakan oleh nasabahnya.

Suatu bank hendaknya juga tidak bertindak gegabah apalagi apabila bank tersebut menggunakan syariat suatu agama.

Sumber : 

PT Freeport Indonesia Mengaku Kesulitan Keuangan



JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan tetap ngotot menagih kewajiban dividen PT Freeport Indonesia (PTFI) kepada Kementerian BUMN sebesar Rp 350 miliar. Namun, PT Freeport Indonesia menyatakan belum sanggup membayar dividen dalam waktu dekat.

"Pembayaran dividen tergantung kondisi perusahaan. Jadi belum bisa dibayarkan sekarang," ujar Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto di Jakarta, Selasa (9/10/2012).

Menurut Rozik, perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu saat ini mengalami kendala keuangan sehingga belum bisa membayarkan dividen pada tahun ini.

"Salah satu penyebabnya adalah turunnya produksi," ujarnya.

Biasanya, kata Rozik, produksi PT Freeport 900.000 ton per tahun, tetapi hingga saat ini belum bagus. Rozik memperkirakan produksi tahun ini hanya 80 persen dari kondisi normal.

"Memang sekarang kami mengeksplorasi yang cadangannya rendah. Permasalahannya timing sequence," ungkap Rozik.

Sebelumnya, Dahlan menyatakan tidak peduli terkait konfirmasi dari Freeport yang mengaku mengalami kesulitan keuangan untuk memenuhi kewajiban pembayaran dividen ke kas negara. Dahlan mengatakan hal tersebut telah membuat BUMN dalam posisi yang sulit.


 Analisa :

PT Freeport Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang sangat besar dimana seharusnya deviden sudah dapat disetorkan kepada BUMN dan sudah dapat dibagikan kepada para pemegang saham, tetapi sekalipun deviden tersebut belum dapat dibagikan kepada para pemegang saham, hendaknya tindakan ini dapat dibicarakan melalui rapat umum para pemegang saham.

Salah satu hal yang dijadikan alasan belum dapatnya dibagikan deviden tersebut yaitu karena menurunnya proses produksi.
Menurunnya produksi dalam suatu perusahaan hendaknya tidak terjadi apabila suatu system didalamnya terpenuhi dan sesuai dengan aturan yang diterapkan.

Sumber :

Minggu, 28 Oktober 2012

Penurunan Harga Emas Terus Berlanjut



JAKARTA, KOMPAS.com — Harga emas pada penutupan perdagangan di bursa Nymex, Rabu (10/10/2012), mengalami penurunan signifikan. Harga emas bahkan merosot mencapai posisi terendah dalam satu minggu terakhir.
Pemicunya adalah menguatnya dollar AS yang membuat permintaan terhadap logam mulia emas turun. Emas untuk pengiriman Desember turun 10,70 dollar AS atau 0,6 persen ke level 1.765 dollar AS per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Penurunan harga juga terjadi di pasar spot. Harga emas spot ditutup pada posisi 1.764 dollar AS. Harga emas spot tampak mengalami penurunan sebesar 10,65 dollar AS dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.
Kenaikan indeks dollar AS menjadi pemicu utama turunnya harga emas. Dollar AS mengalami kenaikan terbesar dalam dua bulan terhadap enam rival utamanya yang tergabung dalam indeks dollar.
IMF mengikuti langkah Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global. IMF memperkirakan tahun 2012 ekonomi global akan tumbuh 3,3 persen, paling lambat sejak tahun 2009.
Editor :
Marcus Suprihadi

Analisa :

Dengan kenaikan nilai dollar maka nilai rupiah akan semakin melemah, seperti saat ini dimana nilai $1 = Rp. 9.500, kenaikan tersebut sangat berdampak selain kepada nilai jual emas, juga berdampak kepada kegiatan ekspor yang semakin menurun dan impor semakin meningkat.
Seperti yang dikatakan oleh Pengamat Ekonomi Mirza, jika kurs rupiah terhadap dolar AS stabil, yakni di kisaran Rp8.900-Rp9.000 per dolar AS, akan menguntungkan ekspor karena lebih kompetitif. Selain itu, impor juga akan lebih terkontrol masuknya. Begitupun dengan nilai jual emas yang akan lebih stabil.


Sumber :


Krakatau Steel Bangun Dermaga Rp735 M




Wednesday, 10 October 2012
CILEGON– PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) akan membangun Dermaga 6 senilai Rp735 miliar.


Dermaga sepanjang 600 meter yang dapat melayani kapal bertonase besar di kawasan pelabuhan Cigading II Kota Cilegon. Sebagai tahap pertama dermaga yang dibangun sepanjang 320 meter yang kini masuk tahap konstruksi. ”Dermaga 6 nantinya dapat melayani kapal-kapal PT Krakatau Steel maupun PT Krakatau Posco sampai dengan kapasitas 200.000 dead weight tons (DWT),” kata Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Irvan Kamal Hakim usai menghadiri prosesi pancang tiang (ground breaking) pembangunan dermaga, di Cilegon Banten, kemarin. Irvan mengatakan, proyek tersebut ditargetkan selesai lebih cepat dua bulan dari jadwal semula,tanggal 6 Februari2014.

”Kira-kira Desember 2013 sudah bisa beroperasi,”ujar dia. Menurut dia, KBS yang 100% dimiliki Krakatau Steel diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada grup untuk bidang infrastruktur dan utilitas. ”Kalau saat ini KBS mampu memberikan pelayanan bongkar muat sebanyak 10 juta ton per tahun, maka setelah Dermaga 6 beroperasi, dalam waktu lima sampai tujuh tahun dapat meningkat menjadi 25 juta ton per tahun,”ujar dia.

Irvan menuturkan, keahlian KBS sebagai operator pelabuhan curah bahkan telah dipercaya untuk menangani pelabuhan batu bara di proyek Tanjung Jati B di Jepara, Jawa Tengah.Menurut dia, dengan beroperasinya PT Krakatau Posco akan menjadikan Cigading sebagai pelabuhan curah terbesar dengan menempatkan KBS sebagai operator di dalamnya. Komoditas yang dilayani di Cigading tidak hanya besi baja tetapi juga sayur mayur, gypsum, batu bara, dan lain-lain. Irvan mengatakan, dari sebelas anak usaha yang dimiliki PT Krakatau Steel, kontribusi KBS terus mengalami peningkatan kinerja yang sangat signifikan, apalagi dengan kehadiran Dermaga 3 dan 5, ditambah Dermaga 6 yang kini dimulai pembangunannya.

”Tidak hanya pembangunan dermaga, KBS juga ikut berkontribusi dalam pembangunan jalan dari Pelabuhan Cigading sampai ke kawasan industri PT Krakatau Posco, sehingga juga berperan sebagai unit usaha yang mengembangkan usahanya ke infrastruktur dan utilitas,” kata Irvan. Direktur Utama KBS Zamhari Hamid mengatakan,sebagai pemegang izin badan usaha pelabuhan, KBS memberikan jasa pelayanan terhadap pemilik barang dan kapal berupa penyediaan fasilitas sandar dan dermaga, kegiatan bongkar muat, penyediaan peralatan kepelabuhanan, layanan logistik, penyediaan lahan di pelabuhan, pergudangan, pusat konsolidasi dan distribusi barang. serta kegiatan multimoda transportasi yang meliputi pengelolaan secara terpadu angkutan darat, kereta api, dan laut.

Menurut Zamhari, peningkatan layanan PT KBS untuk merespons beroperasinya PT Krakatau Posco yang saat ini masih dalam tahap konstruksi serta ekspansi bisnis PT Krakatau Steel yang saat ini tengah membangun pabrik blast furnace. Beroperasinya Dermaga 6 juga untuk mengantisipasi peningkatan arus kunjungan kapal dari rata-rata 1.000 ship’s call per tahun saat ini menjadi 3.000-4.000 ship’s callper tahun di tahun 2017. Pembangunan Dermaga 6 sepanjang total 600 meter akan dibangun dalam dua tahap. ●rakhmat baihaqi/ant 

Analisa :
Kemajuan yang dialami oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk untuk membangun dermaga senilai Rp. 753 M sepertinya agak berlebihan dimana seharusnya uang tersebut bisa dimanfaatkan untuk keperluan yang lain, namun bila memang dengan harga demikian PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dapat membuat dermaga dimana seperti dermaga diluar negeri dengan tingkat kebersihan yang maksimal, setidaknya biaya yang dikeluarkan sedemikian bukanlah suatu masalah.
Setidaknya perlu ditekankan bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak didalam bidang produksi seperti pabrik hendaknya sangat memperhatikan kebersihan lingkungan dan tidak hanya focus kepada keuntungan semata.

Sumber :

Perbankan China Boikot Bank Dunia-IMF



Wednesday, 10 October 2012
BEIJING – Sejumlah perbankan China memboikot pertemuan rutin Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) yang akan digelar di Tokyo, Jepang, pekan ini.


Media Pemerintah China menyatakan, ketidakhadiran bank-bank besar asal Negeri Panda terkait sengketa kepulauan antara China dan Jepang yang belum juga menemukan titik terang. Aksi ini diperkirakan sebagai balasan atas tindakan Jepang sebelumnya yang tidak mengirimkan utusan bisnis pada peringatan ke-40 tahun kerja sama ekonomi kedua negara di Beijing akhir bulan lalu.

Sengketa wilayah yang disebut Pulau Senkaku oleh Jepang dan pulau Diaoyu oleh China itu telah menyebabkan hubungan dagang kedua negara terganggu. Beberapa produsen mobil Jepang memangkas produksi kendaraannya serta mengurangi jam operasional karena khawatir atas keselamatan karyawannya. Kantor berita Xinhua kemarin melaporkan, bank-bank yang tidak akan menghadiri pertemuan tersebut adalah Bank Industri dan Komersial China (ICBC), Bank of China, China Construction Bank, dan Agricultural Bank of China. Sementara The Wall Street Journal melaporkan, Bank of Communications juga tidak akan menghadiri pertemuan tersebut.

“Keputusan bank merupakan bukti lebih lanjut bahwa tindakan yang dilakukan sepihak oleh Pemerintah Jepang dengan membekukan hubungan bilateral saat ini mulai membebani perekonomian dunia,” ujar Analis International Trade and Economic Cooperation Institution di bawah Departemen Perdagangan China Mei Xinyu dilansir Reuters. Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengungkapkan, dunia tidak bisa tinggal diam terhadap permasalahan sengketa yang berlarut-larut antara kedua negara.

Jepang dijadwalkan menjadi tuan rumah dari pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia untuk pertama kalinya dalam hampir setengah abad. Sekitar 20.000 orang dari 188 negara diperkirakan menghadiri acara tersebut, sehingga membuat pertemuan itu menjadi salah satu konferensi terbesar di dunia internasional. Sebelumnya pertemuan tahun ini dijadwalkan di Mesir, tetapi ada perubahan tempat akibat ketidakstabilan politik di negara tersebut.Jepang juga dipilih sebagai cara untuk mendukung upaya negara itu membangun kembali wilayah yang hancur akibat gempa dan tsunami Maret tahun lalu.

Dalam pertemuan itu,kedua lembaga keuangan internasional itu membahas mengenai meningkatnya kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi dunia serta krisis utang zona euro yang terus memburuk.Pertemuan tersebut juga diperkirakan membahas langkah Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) yang pada bulan lalu telah mengumumkan rencana membeli obligasi Pemerintah Eropa tanpa batas. Secara terpisah, IMF juga telah menjamin pengadaan dana sebesar USD456 miliar guna menangani krisis melalui negara- negara anggota blok mata uang tunggal.

Pada saat yang sama,KTT tersebut memfokuskan perhatian kepada Spanyol, di mana perekonomian negara keempat terbesar zona euro terhantam oleh memburuknya fiskal dan keuangan. Di bagian lain, penjualan mobil Jepang di China pada September lalu anjlok akibat memburuknya hubungan kedua negara karena sengketa kepulauan. Sentimen anti-Jepang diperkirakan menjadi penyebab beralihnya konsumen China ke merek-merek mobil di luar Jepang.

chindya citra/ yanto kusdiantono
_Penurunan tersebut juga diprediksi mengurangi penjualan mobil secara nasional di China yang sejak 2010 silam menjadi pasar automotif terbesar di dunia melewati Amerika Serikat (AS).  

Analisa :

Persengketaan yang terjadi anatara dua Negara atau lebih secara tidak langsung pasti dan akan juga memperburuk keadaan ekonomi secara global, dimana organisasi IMF adalah organisasi ekonomi dunia dan  semua Negara tergabung didalamnya, dan apabila ada yang bersengketa seperti halnya antara Jepang dan China ini maka hal tersebut juga akan berdampak kepada pertemuan yang akan diselengarakan oleh IMF menjadi terganggu.
Hal ini harus segera dibenahi dan diselesaikan agar tidak berbuntut panjang kepada tidak stabilnya neraca dunia dikemudian hari.

Sumber :

Hasil Investasi Jamsostek Capai Rp9,1 Triliun




Wednesday, 10 October 2012
JAKARTA – PT Jamsostek (Persero) menyatakan, hingga akhir Agustus 2012 hasil investasi yang diperoleh perseroan mencapai Rp9,1 triliun. Portofolio obligasi masih menjadi penyumbang hasil investasi Jamsostek.

”Dibandingkan dengan RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) 2012, hasil investasi hingga Agustus 2012 sudah mencapai 74,83%,” ujar Direktur Investasi Jamsostek Jeffry Haryadi dalam keterangan persnya di Jakarta,kemarin. Jeffry memaparkan, hasil investasi obligasi masih menjadi yang terbesar mencapai Rp3,514 triliun, disusul hasil investasi dari portofolio saham sebesar Rp3,189 triliun, deposito Rp1,796 triliun,reksa dana Rp543,2 miliar, properti Rp64,137 miliar, dan hasil investasi penyertaan modal sebesar Rp2,6 miliar.

Menurut Jeffry, dengan investasi yang mencapai 74,83% dari RKAP 2012,Jamsostek optimistis target hasil investasi sebesar Rp12,173 triliun bisa tercapai. Berdasarkan data RKAP 2012, Jamsostek menargetkan hasil investasi deposito sebesar Rp2,484 triliun,obligasi Rp4,98 triliun, saham Rp3,62 triliun, reksa dana Rp999 miliar, properti Rp84,87 miliar, dan penyertaan modal Rp350 juta. Lebih lanjut Jeffry mengungkapkan, hingga Agustus 2012 bagi hasil investasi (yield on investment) untuk deposito sebesar 7,15%, obligasi 10,95%, saham 19,87%, reksa dana 9,86%, properti 23,5% dan penyertaan modal 9,22%.

”Kalau ditotal, rata-rata yield on investment yang diperoleh Jamsostek sebesar 11,52%. Ini sudah melampaui target RKAP 2012 yang sebesar 10,25%,”ungkapnya. Sebelumnya Jeffry menuturkan, Jamsostek Investment Company (JIC) bisa beroperasi mulai tahun ini. Diharapkan, dengan beroperasinya JIC, bisa membuka lapangan kerja. ”Sesuai dengan amanah rapat umum pemegang saham (RUPS), Jamsostek Investment Company harus berdiri tahun ini,”katanya.

rakhmat baihaqi
_Jeffry mengatakan, dalam pembentukan JIC ini, Jamsostek menginginkan menjadi pemegang saham mayoritas namun mitra kerja sama yakni Islamic Development Bank (IDB) juga menginginkan hal yang sama. Untuk itu, Jamsostek akan mengajak beberapa BUMN menjadi pemegang saham JIC. ”Jadi kalau kita (Jamsostek) tidak mayoritas, tetapi dengan mengajak BUMN,maka BUMN yang mayoritas,”jelasnya.  

Analisa :

Berita diatas membicarakan mengenai pencapaian target dari hasil investasi Jamsostek, Jamsostek boleh bergembira dengan hasil yang sepertinya sudah mencapai angka lebih tinggi dari tingkat standar yang diberikan, namun perlu diingatkan kembali bahwa pelayanan adalah hal utama yang harus diberikan oleh jamsostek kepada masyarakat, apalagi jamsostek adalah asuransi wajib yang harus dimiliki setiap pekerja didalam perusahaan.

Nilai investasi yang sudah begitu banyak tertanam di dalam jamsostek tidak berpengaruh terhadap bertambah baiknya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat,  Jamsostek masih sangat lamban untuk memberikan pelayanan kesehatan , apalagi dengan proses yang sangat berbelit untuk dapat menikmati pelayanan jamsostek, hal tersebut sangat kontradiktif dengan berita tingginya investmen yang diperoleh oleh jamsostek tetapi tidak pada pelayanan.

Sumber :

Menurut Dana Moneter Internasional (IMF) : Pemulihan Ekonomi Global Alami Banyak Kemerosotan

Tokyo, (Analisa). Diwarnai oleh ketidak-pastian dan segala macam kemerosotan, ekonomi dunia semakin melemah dan akan tumbuh semakin melamban tahun depan, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan dalam porkas terakhirnya, melalui update kuartalannya, World Economic Outlook.
Negara-negara ekonomi maju berisiko mengalami resesi, dan keadaan tidak mengenakkan itu menjalar pula ke berbagai negara ekonomi baru bangkit (emerging economy) yang jauh lebih dinamis seperti China, kata organisasi pemberi pinjaman internasional itu.

Menyokong skenarionya yang suram itu ialah asumsi bahwa Eropa akan terus mengurangi kebijakan moneternya dan AS tidak akan melakukan terobosan bagi pertumbuhan dengan mengantisipasi "fiscal cliff" (pengurangan anggaran pengeluaran berlebihan untuk menurunkan defisit dan utang) yang bisa menggagalkan pencapaian kompromi atas undang-undang tentang anggaran dan pengurangan pajak.

Keadaan bisa semakin memburuk jika Amerika Serikat tidak segera mengatasi krisis anggarannya, kata IMF. "Risiko kemunduran terus meningkat dan cukup signifikan, katanya seraya menambahkan bahwa porkasnya adalah berdasarkan "penggunaan kebijakan kritis di zona euro dan Amerika Serikat, dan sangat sulit memperhitungkan kemungkinan bermanfa’atnya kebijakan itu."

Memperkuat permintaan domestik sepertinya jauh lebih krusial sehubungan dengan trend melemahnya perdagangan. IMF memperkirakan pertumbuhan dalam volume perdagangan global akan merosot menjadi 3,2% tahun ini dari 5,8% tahun lalu dan 12,6% dalam 2010.

Ketidakpastian Negara

Maju Berpengaruh

"Rendahnya pertumbuhan dan ketidak-pastian di negara-negara maju berpengaruh kepada emerging market dan negara berkembang, baik melalui perdagangan maupun berbagai saluran keuangan, selain melemahnya pertumbuhan domestik," kata kepala ekonom IMF, Olivier Blanchard dalam sebuah pernyataan.

Namun dia mengatakan kepada wartawan Selasa tentang kemungkinan adanya skenario yang jauh lebih optimistis jika diambilnya berbagai langkah tepat, seperti membenahi bank-bank di negara-negara Eropa dan meredakan ketidak-pastian terkait berbagai kebijakan AS. "Untuk skenario peningkatan ke atas tentu akan jauh lebih kuat dari keadaannya semula," kata Blanchard pada pembukaan pertemuan IMF di Tokio.

IMF menaikkan sedikit porkas pertumbuhan untuk AS menjadi 2,2% tahun ini dari 2% yang diperkirakan Juli, sedangkan di antara 17 negara zona euro, pertumbuhan yang rendah di negara "ekonomi inti" utama seperti Jerman dan Prancis akan akan tertutupi oleh kontraksi bayangan di negara-negara lebih kecil yang akan membuat PDB riil kawasan itu turun 0,4% dalam 2012, kata IMF yang memperkirakan pertumbuhan zona euro akan tetap flat dalam semester pertama 2013 dan naik menjadi sekitar 1% dalam semester berikutnya.

IMF menganjurkan agar para pembuat kebijakan bisa melakukan reformasi struktural dan fiskal jangka menengah lebih kuat untuk meningkatkan kepercayaan di dalam potensi pertumbuhan negara-negara ekonomi maju. Hanya dengan demikianlah kepercayaan investor di dalam pasar dan hutang publik bisa dipulihkan, katanya. (AP/sy.a) 

Analisa :

Dari berita diatas dapat kita ketahui bahwa yang menjadi pembahasan adalah dimana ekonomi secara global sedang mengalami penurunan, kebijakan moneter dalam suatu negara perlu dibenahi agar tidak berimabas kepada negara-negara lain. Apalagi yang menjadi pemabahasan di berita ini adalah Negara Amerika Serikat, dimana Negara tersebut adalah Negara adidaya yang sangat maju, dan perekonomian dalam Negara tersebut berpengaruh besar terhadap perekonomian secara globa, seperti  hasil riset IMF yang mengatakan bahwa perlambanan ekonomi global memburuk dan porkas pertumbuhan sejumlah adidaya harus diturunkan sambil memperingatkan AS dan Eropa, kegagalan mereka untuk menanggulangi kesulitan ekonomi mereka akan mengakibatkan stagnasi ekonomi global berkepanjangan dan IMF juga memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh 3,3% tahun ini, turun dari estimasinya 3,5% Juli lalu, sedangkan porkasnya untuk 2013 adalah 3,6%, diturunkan dari 3,9% tiga bulan lalu dan 4,1% April lalu.

Sumber :

Apindo Harap RI-Malaysia Sepakati Pengurangan Ekspor CPO



Jakarta, (Analisa). Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendukung rencana pemerintah Indonesia yang akan bekerjasama dengan Malaysia untuk mengkaji kemungkinan penerapan pengurangan ekspor minyak sawit (CPO/Crude Palm Oil). Upaya itu akan dilakukan untuk menjaga stabilitas harga minyak sawit di pasar global
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Apindo, Sofjan Winandi, sesuai konferensi pers pra-Trade Ekzpo Indonesia Ke-27 yang akan digelar pada 17-21 Oktober di JI-Expo Kemayoran, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (9/10). Sofjan menyatakan, pihaknya berharap agar upaya antar kedua negara untuk membatasi ekspor CPO tersebut bisa disepakati.

"Itu baik untuk menjaga harganya, karena harga CPO sekarang ini ditekan terus oleh konsumen. Padahal Indonesia dan Malaysia menguasai 80 persen market, sehingga itu harus dikerjasamakan," kata Sofjan.

Lebih lanjut Sofjan menyatakan, pemerintah juga harus memperhatikan jika memutuskan untuk menekan pasokan. Persaingan komoditas minyak alternatif selain CPO saat ini juga cukup besar, sehingga jangan sampai nantinya konsumen justru akan beralih ke komoditas lain selain CPO.

"Jadi saya pikir kita harus jaga kestabilan harga. Jangan mereka (konsumen) yang permainkan harga kita, sedangkan kita sebenarnya menguasai market. Kita (sebagai produsen besar CPO) harus pegang kendali, jangan sampai pembeli yang pegang kendali," ujarnya.

Namun bagaimanapun juga, kata dia, harga dan pasokan merupakan instrumen yang harus diperhatikan dan dikaji lebih dalam lagi. Jika hanya mencoba menekan dari sisi harga saja, maka suatu saat ada batas dimana harga sudah tidak bisa ditekan lagi.

"Suatu saat kita sudah tidak bisa tekan harga, maka pasokannya harus dikurangi. Kalau kelebihan pasokan tentu mereka akan teken terus harganya. Jadi dua-duanya harus kita lihat, yang mana yang paling menguntungkan. Tapi menurut saya lebih baik kita menekan dalam harga, jangan pasokan," tandasnya. (ipot)

Analisa :

Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar hasil dan potensi dibidang pertanian sangat tinggi, seperti halnya minyak kelapa sawit.
Dengan hasil pertanian yang melimpah sudah seharusnya Indonesia yang mungkin juga Malaysia salah satu dari produsen minyak kelapa sawit sebagai pemasok harus memegang kendali mengenai harga, kualitas dan besarnya pasokan yang akan di ekspor, jangan sampai karena menginginkan harga yang lebih tinggi, secara terus-menerus ekspor dilakukan dalam jumlah yang besar, sehingga konsumen local pun susah untuk mengkonsumsinya, dan justru mencari komoditas lain sebagai gantinya.
Penjualan ekspor diperlukan tetapi tetap menjaga pasokan diwilayahnya sendiri, agar konsumen local pun tetap dapat menggunakannya.


Sumber :

http://www.analisadaily.com/news/read/2012/10/10/79980/apindo_harap_rimalaysia_sepakati_pengurangan_ekspor_cpo/#.UHUl6WD9Nlg

Pemerintah Diminta Terapkan Kebijakan Kontrol Arus Impor



Jakarta, (Analisa). Pemerintah diharapkan menerapkan kebijakan yang mengontrol arus impor barang ke Indonesia untuk menjaga kestabilan neraca perdagangan Indonesia terutama, menghadapi tekanan arus impor.
"Untuk menjaga ekspor lebih kompetitif, posisi rupiah diharapkan stabil di level Rp8.800 sampai Rp8.900. Selain menjaga kinerja ekspor, posisi tersebut lebih aman mengontrol arus impor barang ke Indonesia," kata pengamat ekonomi Fauzi Ichsan di Jakarta, Selasa (9/10).

Krisis yang melanda Amerika Serikat dan Eropa, menurut Fauzi, tidak akan menghantam sektor riil nasional. Pasalnya, 70 persen perekonomian Indonesia sebagai negara besar ditopang oleh pasar domestik, yakni 60 persen oleh konsumsi masyarakat.

"Sektor riil kita tidak akan terlalu terpuruk karena tidak terlalu bergantung dengan perdagangan internasional. Selain itu, harga komoditas dan energi juga diprediksi masih akan tetap tinggi dan kurs harus terus dijaga agar stabil," paparnya.

Sedangkan pengamat ekonomi Mirza Adityaswara mengatakan, saat menghadapi tekanan luar biasa dari globalisasi, Indonesia juga berada di tengah sistem desentralisasi, yakni, kebijakan pemerintah pusat berhadapan dengan pemerintah daerah.

"Kalau mau melawan tekanan internasional, pemerintah harus pandai-pandai bernegosiasi soal impor agar produk impor tidak terlalu banyak masuk, karena ini menyangkut negosiasi internasional yang melibatkan pelobi dan pengacara internasional termasuk IMF, WTO, dan Bank Dunia," ujarnya.

"Tahun depan, kalau inflasi bisa di bawah 5 persen, BI rate mungkin bisa diturunkan. BI harus menjaga likuiditas valas dan eksportir unggulan juga harus membantu dengan melepas dolarnya ke pasar," tandasnya. (Ant)


Analisa :

Kegiatan arus impor di Indonesia memang perlu diberikan batasan, agar tidak semua produk luar negeri masuk ke Indonesia dengan gamapangnya dan menyaingi produk dalam negeri sendiri. Sedangkan seharusnya sebisa mungkin ekspor dapat kita lakukan untuk memperbaiki neraca pembayaran.
Pengamat Ekonomi Mirza menambahkan, jika kurs rupiah terhadap dolar AS stabil, yakni di kisaran Rp8.900-Rp9.000 per dolar AS, akan menguntungkan ekspor karena lebih kompetitif. Selain itu, impor juga akan lebih terkontrol masuknya.
Dari statement pengamat ekonomi tersebut sudah jelas, untuk mengontrol arus impor diperlukan nilai kurs yang stabil anatara Rp. 8.900- Rp. 9.000, sedangkan saat ini nilai rupiah sangat rendah yaitu 1 dollar berkisar kurang lebih sudah mencapai Rp. 9.500.

Sumber :


Pengamat: Pelemahan Rupiah Dapat Bersifat Kontraproduktif



Jakarta, (Analisa). Pengamat ekonomi Enny Sri Hartati menilai, langkah Bank Indonesia untuk memberikan ruang pelemahan nilai tukar rupiah secara terukur guna menurunkan defisit transaksi berjalan dinilai dapat bersifat kontraproduktif jika tidak dilakukan dengan hati-hati.
"Kebijakan depresiasi rupiah digunakan untuk mengendalikan impor dan meningkatkan ekspor, tetapi yang perlu diperhatikan adalah biaya produksi komoditas ekspor yang tinggi karena komponennya diimpor," kata Enny Sri Hartati saat dihubungi di Jakarta, Selasa (9/10).

Menurut Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) itu, kebijakan pelemahan nilai tukar rupiah dimaksudkan untuk mengendalikan impor yang tinggi dan membantu meningkatkan ekspor Indonesia yang berada di level negatif.

"Kebijakan BI itu sebenarnya bisa membuat harga komoditas Indonesia lebih kompetitif di pasar global sehingga diharapkan bisa meningkatkan ekspor," kata dia.

Namun dia juga menjelaskan defisit transaksi berjalan saat ini juga disebabkan oleh neraca impor dan ekspor yang tidak seimbang.

"Ada peningkatan impor yang jumlahnya lebih besar dari ekspor, yang memang sedang mengalami penurunan," kata dia.

Selain karena disebabkan oleh perekonomian dunia yang merosot dan daya saing yang menurun, negara juga tak mampu mengatasi biaya produksi yang tinggi.

"Depresiasi jadi tidak efektif karena harga barang industri masih memiliki komponen impor yang sangat tinggi sehingga biaya produksinya meningkat," kata dia.

Meski neraca modal perdagangan masih cukup bagus, Enny berpendapat defisit transaksi berjalan yang terjadi memperlihatkan adanya peningkatan impor yang luar biasa.

"Impor luar biasa pada barang konsumsi dan pangan meningkat tinggi, begitu pula pada barang baku dan modal," kata dia.

Peningkatan impor tersebut, lanjut dia, seharusnya bisa ditekan agar nilai neraca berjalan menjadi positif.

Sebelumnya BI menyatakan akan menempuh berbagai langkah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan, salah satunya adalah dengan depresiasi rupiah.

Selain kebijakan itu, BI juga tetap memperkuat operasi moneter untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan pengendalian likuiditas, kebijakan makroprudential untuk pengelolaan pertumbuhan kredit, serta memperkuat implementasi kebijakan loan to value (LTV). (Ant)


Analisa :
Dari artikel diatas dapat kita lihat bahwa penurunan nilai rupiah yang dilakukan oleh Direktur Institute for Development of Economics and Finance ditujukan untuk dapat meninggikan nilai ekspor dan menurunkan komoditas impor, terdapat sisi positif dan negatif atas keputusan yang diambil oleh Direktur Institute for Development of Economics and Finance.
Kalau kita teliti lagi penurunan nilai rupiah akan berdampak kepada para investor dan perusahaan-perusahaan dalam negeri yang bermain dengan nilai dollar, dimana dollar semakin menguat sedangkan rupiah semakin melemah, dimana rata-rata perhitungan 1 dollar saat ini adalah 9.500 rupiah. Sedangkan apabila kita lihat dari sisi positifnya memang mungkin akan menaikan nilai ekspor dan menurunkan impor, akan tetapi benar seperti apa yang dikatakan Pengamat ekonomi Enny Sri Hartati langkah Bank Indonesia untuk memberikan ruang pelemahan nilai tukar rupiah secara terukur guna menurunkan defisit transaksi berjalan dinilai dapat bersifat kontraproduktif jika tidak dilakukan dengan hati-hati, karena biaya produksi untuk untuk ekspor itu sendiri membutuhkan barang yang komponennya di impor.
Oleh karena itu bila pertumbuhan Indonesia tidak menginginkan disisi defisit secara terus-menurus, mulai saat ini olah lah SDM yang berkualitas, yang dapat mengolah segala yang tertanam di bumi Negara kita ini agar dapat lebih sedikit menggunakan barang yang di impor oleh luar negeri.

Sumber :

Jepang Akan Bantu RI Kembangkan Industri Kreatif


Tokyo, (Analisa). Jepang menyatakan kesediaannya untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan sektor industri kreatif melalui berbagai program yang segera disepakati dan mulai diimplementasikan pada Februari 2013.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Tokyo, Selasa (9/10), dalam acara Indonesia Japan Joint Economic Forum mengatakan, Jepang telah sepakat untuk memberikan pelatihan kepada sumber daya manusia di Indonesia untuk mendukung perkembangan industri kreatif.

"Mereka menilai kita memiliki industri kreatif yang sangat potensial dan Jepang sudah sepakat akan memberikan pelatihan terkait industri kreatif kepada Indonesia," katanya.

Program itu, kata dia, akan dimulai pada 2013 dan saat ini kedua pihak sedang merancang berbagai dokumen pendukung untuk pelaksanaan program itu.

Menurut Hatta, penngembangan industri kreatif sangat tergantung pada upaya promosi seperti halnya yang dilakukan Jepang dengan budaya populer mereka yang dikenal dengan sebutan "Cool Japan".

"Menurut mereka yang penting adalah bagaimana promosi itu, seperti yang mereka lakukan yaitu menggunakan media televisi sebagai sarana promosi yang efektif," katanya.

Sejak 2002 Jepang telah mengembangkan konsep cool Japang sebagai ekspresi dari wujud industri kreatif dengan karakteristik Jepang.

Pada 2010 Pemerintah Jepang berupaya mengidentifikasi industri kreatif sebagai salah satu dari lima sektor yang berpotensi untuk menyumbang kepada pertumbuhan ekonomi.

Di bawah koordinasi Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) kemudian dibentuk Kantor Promosi Industri Kreatif untuk melakukan koordinasi konsep Cool Japan dan mempromosikan produk kreatif Jepang.

Saat ini industri-industri kreatif di Jepang diperkirakan menyumbang 7 persen kepada PDB dan 5 persen kepada penyerapan tenaga kerja atau hampir sama dengan sektor otomotif (8 persen kepada PDB dan 6 persen kepada penyerapan tenaga kerja).

Fokus METI

Berbagai sektor yang menjadi fokus dari METI adalah fesyen, anime, desain, kuliner dan industri kreatif berbasis teknologi informasi serta film dan musik.

Pada kesempatan pertemuan bilateral, Minister of Economy, Trade and Industry Yukio Edano menyatakan pihaknya siap mendukung pengembangan industri kreatif di Indonesia.

"Inisiatif yang telah didukung oleh Pemerintah Jepang untuk mengembangkan industri kreatif di Indonesia adalah kerjasama produksi film dengan judul Killers, pengembangan musik dengan adanya AKB48 dan JKT48, dan Iron chef yang juga akan tayang di Indonesia," katanya.

Selain itu Yukio Edano menekankan bahwa sebaiknya kerjasama Indonesia-Jepang ini diawali dengan pertukaran talenta-talenta kreatif dan pengembangan sumber daya manusia, yaitu talenta muda yang menjanjikan untuk kedua negara.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengembangkan kerjasama seperti yang telah berjalan dengan menjajaki payung kerjasama antara kedua kementerian dengan mengidentifikasi cakupan dan bentuk kerjasama yang tepat, termasuk kemungkinan membentuk kelompok kerja.

Hatta Rajasa mengatakan, Indonesia sendiri mengharapkan Jepang dapat berbagi pengalaman dan ¿best practices¿ mengenai kebijakan pengembangan ekonomi kreatif termasuk dalam hal insentif fiskal dan nonfiskal, promosi, akses pembiayaan, HAKI, pengembangan SDM, dan Riset pengembangan.

Di samping itu juga diharapkan Jepang dapat membantu pengembangan kapasitas SDM Indonesia Jepang, misal dengan melakukan: Live in expert atau expert exchange, pelatihan, seminar, magang, beasiswa sekolah, atau short course.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Aman


Jakarta, (Analisa). Direktur Eksekutif Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai kondisi perekonomian Indonesia dengan pertumbuhan yang tinggi belum masuk ke kategori "overheating" karena masih di bawah "output" potensialnya.
"Tingkat pertumbuhan ekonomi saat ini, yaitu 6,4 persen pada triwulan II-2012, masih berada di bawah "output" potensial, yang menurut perkiraan sebesar 6,7 persen," kata Perry di Jakarta.

Perry memperkirakan pertumbuhan untuk keseluruhan tahun 2012 akan mencapai 6,4 persen dan tahun 2013 mencapai 6,6 persen, juga belum akan melampaui tingkat "output" potensial.

Kuatnya permintaan domestik, khususnya konsumsi dan investasi swasta, menurutnya mampu mengkompensasi penurunan ekspor akibat dampak penurunan pertumbuhan ekonomi global.

Dijelaskan Perry, "overheating" atau pemanasan ekonomi merupakan kondisi ketika sisi permintaan dalam perekonomian tumbuh sangat cepat dan lebih tinggi dari kapasitas produksi nasional.

Dari sisi domestik kondisi ini tercermin pada tekanan inflasi fundamental yang tinggi, sementara dari sisi eksternal terlihat pada defisit transaksi berjalan yang besar.

Sejumlah indikator biasanya juga menunjukkan pemanasan ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi yang melebihi tingkat "output" potensial, kredit yang tumbuh tinggi, harga aset yang terlalu tinggi (buble), dan defisit fiskal yang besar.

Di sisi inflasi, tekanan inflasi fundamental, yang tercermin pada inflasi inti (core inflation), tetap rendah dan terkendali, yaitu 4,16 persen pada Agustus 2012. Inflasi IHK diprakirakan juga akan tetap terkendali, yaitu 4,6 persen dan 4.8 persen pada akhir tahun 2012 dan 2013, atau berada dalam kisaran sasaran yang ditetapkan yaitu 3,5 - 5,5 persen.

Sementara untuk kenaikan harga aset sejauh ini juga tidak menunjukkan adanya indikasi "buble", karena di pasar keuangan harga saham dan SBN mengalami peningkatan setelah terkoreksi di awal tahun akibat memburuknya sentiment global.

Sedangkan pertumbuhan kredit sebesar 25,2 persen pada Juli 2012 masih dalam batas wajar untuk mendukung peningkatan kegiatan perekonomian. Secara keseluruhan, pertumbuhan kredit optimal diperkirakan sekitar 22-24 persen, namun tingkatnya dapat lebih tinggi untuk kredit modal kerja dan investasi.

"Perhatian difokuskan pada pertumbuhan kredit untuk sektor otomotif, properti dan kartu kredit yang dinilai telah berlebihan, dan karenanya telah dikeluarkan kebijakan loan to value (LTV)," katanya.

Khusus mengenai defisit transaksi berjalan yang membengkak, dari 3,2 miliar dolar AS (1,5 persen PDB) pada triwulan I menjadi 6,9 miliar dolar AS (3,1 persen PDB) pada triwulan II-2012, menurutnya merupakan fenomena yang wajar untuk negara berkembang seperti Indonesia.

"Apalagi sebagian besar impor dalam bentuk bahan baku dan barang modal untuk peningkatan kapasitas perekonomian," katanya.

Analisa :

Dari berita diatas sudah dijelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh permintaan dari pasar, dimana permintaan selalu naik sedangkan untuk kapasitasnya sendiri semakin menurun, masalah tersebut berdampak pada penjualan ekspor yang semakin menurun dan akan berdampak pula kepada pertumbuhan ekonomi yang semakin melemah. Dari penelitian yang diberikan oleh Direktur Eksekutif Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, defisit fiskal pada tahun ini diperkirakan masih tetap terkendali yaitu sekitar 2,2 persen sesuai APBN-P. Oleh karena itu, mulai saat ini kulaitas produk dan sumber daya manusianya sendiri harus dapat ditingkatkan untuk memperoleh pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, dan menjadikan ekspor semakin meningkat.

Sumber :