Jakarta, (Analisa).
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendukung rencana pemerintah Indonesia
yang akan bekerjasama dengan Malaysia untuk mengkaji kemungkinan penerapan
pengurangan ekspor minyak sawit (CPO/Crude Palm Oil). Upaya itu akan
dilakukan untuk menjaga stabilitas harga minyak sawit di pasar global
Hal ini diungkapkan
oleh Ketua Umum Apindo, Sofjan Winandi, sesuai konferensi pers pra-Trade
Ekzpo Indonesia Ke-27 yang akan digelar pada 17-21 Oktober di JI-Expo
Kemayoran, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (9/10). Sofjan
menyatakan, pihaknya berharap agar upaya antar kedua negara untuk membatasi
ekspor CPO tersebut bisa disepakati.
"Itu baik untuk menjaga harganya, karena harga CPO sekarang ini ditekan terus oleh konsumen. Padahal Indonesia dan Malaysia menguasai 80 persen market, sehingga itu harus dikerjasamakan," kata Sofjan. Lebih lanjut Sofjan menyatakan, pemerintah juga harus memperhatikan jika memutuskan untuk menekan pasokan. Persaingan komoditas minyak alternatif selain CPO saat ini juga cukup besar, sehingga jangan sampai nantinya konsumen justru akan beralih ke komoditas lain selain CPO. "Jadi saya pikir kita harus jaga kestabilan harga. Jangan mereka (konsumen) yang permainkan harga kita, sedangkan kita sebenarnya menguasai market. Kita (sebagai produsen besar CPO) harus pegang kendali, jangan sampai pembeli yang pegang kendali," ujarnya. Namun bagaimanapun juga, kata dia, harga dan pasokan merupakan instrumen yang harus diperhatikan dan dikaji lebih dalam lagi. Jika hanya mencoba menekan dari sisi harga saja, maka suatu saat ada batas dimana harga sudah tidak bisa ditekan lagi. "Suatu saat kita sudah tidak bisa tekan harga, maka pasokannya harus dikurangi. Kalau kelebihan pasokan tentu mereka akan teken terus harganya. Jadi dua-duanya harus kita lihat, yang mana yang paling menguntungkan. Tapi menurut saya lebih baik kita menekan dalam harga, jangan pasokan," tandasnya. (ipot)
Analisa :
Indonesia adalah
Negara agraris yang sebagian besar hasil dan potensi dibidang pertanian
sangat tinggi, seperti halnya minyak kelapa sawit.
Dengan hasil
pertanian yang melimpah sudah seharusnya Indonesia yang mungkin juga Malaysia
salah satu dari produsen minyak kelapa sawit sebagai pemasok harus memegang
kendali mengenai harga, kualitas dan besarnya pasokan yang akan di ekspor,
jangan sampai karena menginginkan harga yang lebih tinggi, secara
terus-menerus ekspor dilakukan dalam jumlah yang besar, sehingga konsumen
local pun susah untuk mengkonsumsinya, dan justru mencari komoditas lain
sebagai gantinya.
Penjualan ekspor
diperlukan tetapi tetap menjaga pasokan diwilayahnya sendiri, agar konsumen
local pun tetap dapat menggunakannya.
Sumber :
|
Minggu, 28 Oktober 2012
Apindo Harap RI-Malaysia Sepakati Pengurangan Ekspor CPO
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar