KOMPAS.com -
Kesibukan dan tekanan pekerjaan kerap menimbulkan banyak masalah. Gangguan
kesehatan mulai dari stres hingga ancaman kekurangan nutrisi dapat menurunkan
produktivitas di tempat kerja. Kondisi kesehatan pun rentan mengalami penurunan
dan membuat tubuh rentan terhadap penyakit.
Untuk
mengantisipasi masalah ini, para pekerja kantoran mesti ‘lebih melek’ soal
pentingnya asupan gizi dan nutrisi. Karena faktanya, faktor nutrisi
memegang peran sangat penting dalam menunjang produktivitas di kantor.
Menurut spesialis
gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Samuel
Oetoro, mereka yang selalu sibuk di kantor tak boleh menyepelekan asupan gizi
karena berdampak pada menurunnya kemampuan berpikir dan produktivitas.
Oetoro
memaparkan, kebutuhan kalori manusia per hari rata-rata adalah sekitar
2.000-2.300 untuk pria, dan 1.500-1.800 untuk wanita. Namun mencukupi kebutuhan
kalori saja belum cukup untuk menjaga produktivitas, Ia menekankan,
perlunya memberi perhatian khusus pada asupan nutrisi, khususnya gizi yang
lengkap dan seimbang.
“Nutrisi yang
lengkap dan seimbang itu terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral. Sumbernya pun perlu diperhatikan untuk mendapatkan zat gizi yang lebih
sehat," ujarnya kepada Kompas Health.
Samuel
menjelaskan, sumber nutrisi yang sehat bisa berasal dari pilihan
makanan-makanan tertentu yang lebih sehat. Pemilihan jenis makanan ini menjadi
poin krusial karena meski jumlah kalori yang disarankan sudah tercukupi, namun
jika pilihan makanannya keliru, produktivitas tetap akan menurun.
Samuel
memaparkan beberapa kiat bagi “orang kantoran” dalam memenuhi kebutuhan
nutrisinya setiap hari. Misalnya, untuk asupan karbohidrat, perlu dipilih yang
memiliki indeks glikemik rendah atau karbohidrat kompleks, yaitu nasi merah
atau kentang dengan kulitnya.
Ia juga menegaskan perlunya menghindari jenis makanan yang mengandung
karbohidrat sederhana seperti gula atau makanan yang banyak mengandung tepung.
Makanan tersebut, kata dia, justru merugikankarena dapat berkontribusi dalam
mengurangi daya pikir dan konsentrasi.
Untuk lemak, Samuel lebih menyarankan asupannya berasal dari lemak sehat yang
kaya asam lemak tak jenuh semisal omega 3 seperti minyak ikan, omega 6 seperti
kedelai, dan omega 9 seperti minyak zaitun. Dan lemak yang perlu dihindari,
lanjut dia, yaitu yang berasal dari gorengan, daging merah, atau pun makanan
laut.
Zat gizi
lainnya yang tak kalah penting yaitu protein, Samuel menyarankan untuk
menyeimbangkannya antara asupan protein nabati dan hewani. Protein nabati
berasal dari kacang-kacangan, sedangkan protein hewani didapatkan dari daging
ayam tanpa kulit.
"Selain itu, perbanyak juga konsumsi sayur dan buah untuk mencukupi
kebutuhan vitamin dan mineral," saran Samuel.
Diet tinggi protein, selain ancaman kekurangan gizi, masalah
yang kerap dihadapi kaum pekerja kantoran adalah perasaan mudah lapar. Tak heran jika banyak pekerja kantoran yang dari tahun
ke tahun berat badannya terus mengalami peningkatan.
Untuk
menyiasati rasa lapar yang kerap menyerang di tempat kerja, pakar gizi Fiastuti
Witjaksono, menyarankan pola makan tinggi protein. "Kalau biasanya kita
disarankan untuk mengasup protein 15-20 persen, untuk diet khusus ini
konsumsilah protein sampai 40 persen dari total kalori," katanya.
Kebutuhan
protein tersebut bisa didapatkan dari beragam sumber seperti putih telur, ikan,
kacang-kacangan, atau susu tinggi protein. Agar lebih efektif, Fiatuti
menganjurkan untuk mengkombinasikan protein dengan serat.
Meski begitu,
diet tinggi protein ini tidak disarankan untuk dilakukan setiap hari.
"Kita bisa memilihnya saat sarapan atau malam hari sebagai menu makan
malam di saat harus lembur," katanya.
Faktanya,
mencukupi kebutuhan nutrisi terutama protein memang penting artinya bagi
kemampuan berpikir dan konsentrasi. Sebuah studi terbaru menunjukkan, asupan
nutrisi khususnya protein memiliki peran dalam membantu mendukung daya pikir
dan konsentrasi.
Riset yang
dipublikasikan dalam Journal of Nutrition 2013
edisi online menemukan, pemberian suplemen makanan protein dapat membantu
meningkatkan fungsi kognitif khususnya bagi orang dewasa. Studi
para ahli dari Departemen Psikiatri, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Putra Malaysia ini melibatkan 46 peserta yang dibagi menjadi dua
kelompok secara acak. Peserta terdiri dari wanita dan pria yang berusia antara
35 hingga 65 tahun. Peserta tidak memiliki penyakit apapun yang membutuhkan
pengobatan.
Para peneliti
ini memberikan dua perlakuan pada peserta, kelompok pertama diberi suplemen
protein dari saripati ayam (essence of chicken) selama enam minggu. Sementara
kelompok lainnya diberi plasebo sebagai pembanding.
Pada awal dan
akhir pemberian perlakuan, para peserta menjalani tes untuk menentukan fungsi kognitif
mereka seperti tes perhatian dan daya ingat. Hasilnya, secara keseluruhan,
peserta yang diberi suplemen protein memiliki skor yang lebih baik setelah
diberi perlakuan dibandingkan dengan kelompok plasebo. Ini artinya, suplemen
protein memiliki peran untuk meningkatkan fungsi otak yang mengatur daya
konsentrasi dan fungsi kognitif pada orang dewasa sehat.
sumber :
http://health.kompas.com/read/2013/11/28/1748234/Gizi.untuk.Bikin.Lebih.Konsentrasi?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktswp
Ia juga menegaskan perlunya menghindari jenis makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti gula atau makanan yang banyak mengandung tepung. Makanan tersebut, kata dia, justru merugikankarena dapat berkontribusi dalam mengurangi daya pikir dan konsentrasi.
Untuk lemak, Samuel lebih menyarankan asupannya berasal dari lemak sehat yang kaya asam lemak tak jenuh semisal omega 3 seperti minyak ikan, omega 6 seperti kedelai, dan omega 9 seperti minyak zaitun. Dan lemak yang perlu dihindari, lanjut dia, yaitu yang berasal dari gorengan, daging merah, atau pun makanan laut.
"Selain itu, perbanyak juga konsumsi sayur dan buah untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral," saran Samuel.
sumber :
http://health.kompas.com/read/2013/11/28/1748234/Gizi.untuk.Bikin.Lebih.Konsentrasi?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktswp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar